BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Dalam
kehidupan sehari-hari manusia akan selalu terpapar oleh berbagai agen-agen penyebab
penyakit. Tanpa sadar, tubuh kita selalu melakukan kontak dengan agen-agen
infeksius tersebut namun tidak terjadi penyakit. Hal ini dikarenakan sebenarnya
tubuh kita telah memiliki sistem kekebalan sebagai mekanisme pertahanan dalam
mencegah dan menyebarnya agen-agen infeksi tersebut. Selain itu, sistem imun
kita juga berfungsi agar tubuh kita tidak bisa terserang infeksi yang sama
kedua kalinya,
Sehingga
antibodi di dalam tubuh dapat langsung mengenali antigen tersebut dan
memusnahkannya bila dianggap berbahaya (dapat menimbulkan reaksi imunogen).
Imunitas (kekebalan) yang ada di tubuh kita tidak semuanya murni berasal dari
tubuh kita/bawaan, ada juga imunitas yang berasal dari luar/didapat. Salah
satunya adalah vaksinasi/imunisasi. Di Indonesia, terdapat imunisasi dasar yang
harus diberikan, terutama pada bayi, di antaranya adalah vaksin Hepatitis B,
BCG, Polio, DPT, dan Campak. Pemberian vaksin ini dimaksudkan agar tubuh
manusia membentuk antibodi terhadap antigen yang dilemahkan atau dimatikan yang
masuk ke tubuh.
Namun
terkadang terjadi reaksi yang tidak diinginkan dari kegiatan imunisasi
tersebut, seperti dalam skenario 1, Ibu Susi mempunyai dua anak. Anak pertama
bernama Amir berumur 5 tahun, dan anak kedua bernama Ali berumur 9 bulan. Ibu
Susi membawa Ali untuk penimbangan ke Posyandu. Oleh petugas Posyandu
disarankan agar Ali diimunisasi campak. Bu Susi ragu-ragu untuk imunisasi
campak, sebab Amir pada waktu usia 9 bulan juga sudah diimunisasi campak, tapi
ternyata tidak kebal, sehingga pada usia 3 tahun masih terkena penyakit campak
juga. Apalagi pernah ada anak tetangganya yang setelah mendapatkan imunisasi
malah panas. Ada anak lain yang di tempat suntikan imunisasinya malah terjadi
radang. Ada juga yang imunisasinya tidak berhasil karena kekurangan gizi.
Masalahnya, ada anak tetangga lain bernama Udin yang sering main ke rumah Bu
Susi, sekarang sedang menderita penyakit campak. Bu Susi takut anaknya
tertular, tapi Bu Susi juga masih meragukan apakah mungkin setelah diimunisasi
si Ali bisa terhindar dari campak. Kenapa imunisasi tidak diberikan sejak lahir
saja, dan bagi Udin yang sedang menderita campak, apa masih harus diimunisasi
lagi?
Dari
skenario tersebut, diharapkan mahasiswa mampu menguasai topik sistem imun dan
imunisasi, serta mampu menjelaskan kepada masyarakat mengenai terjadinya
reaksi-reaksi imunisasi di atas, apakah memang reaksi sistemik ketika
divaksinasi campak, atau memang timbul efek samping dari imunisasi campak
tersebut.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa definisi dari sistem imun?
2.
Bagaimana mekanisme dari sistem imun?
3.
Apa yang berperan dalam sistem imun?
4.
Kapan sistem imun bekerja?
5.
Bagaimanakah penggolongan sistem imun
dan perbedaan antara respon imun non spesifik dan spesifik?
6.
Apakah macam-macam gangguan sistem imun?
7.
Apa definisi dari imunisasi?
8.
Kapan dibutuhkan imunisasi?
9.
Bagaimana mekanisme kerja dari
imunisasi?
10. Bagaimana
cara pemberian imunisasi?
11. Apakah
indikasi dan kontra indikasi pemberian imunisasi?
12. Siapa
saja target yang harus diimunisasi?
13. Bagaimanakah
manajemen KIPI?
14. Apakah
efek samping dari pemberian imunisasi?
15. Bagaimana
patofisiologi campak?
16. Apakah
penyebab campak?
17. Bagaimanakah
penatalaksanaan campak?
18. Bagaimana
prognosis campak?
C.
Tujuan
mana bagian studi pustaka hingga daftar pustakanya??
BalasHapus